Selasa, 20 September 2011

Data Verbal

Raden Antareja atau Anantareja, juga mempunyai sebutan lain yaitu Nagabaginda dan Rupatala. Ia adalah anak Bimasena buah perkawinannya dengan Dewi Nagagini putri cantik anak Sang Hyang Antaboga, dewa penguasa Kahyangan Sapta Pertala. Letak kahyangan ini di dasar bumi lapisan ketujuh. Oleh karenanya dinamakan Kahyangan Sapta Pertala yang artinya Sapta = tujuh dan Pertala = bumi atau tanah.
Antareja tinggal di kasatriyan Jangkarbumi. Ia adalah sosok pemuda tampan tetapi badannya memiliki sisik seperti ular. Hal tersebut dikarenakan Hyang Antaboga ayah dari Antareja merupakan Dewanya ular, yang mempunyai dua wujud, yaitu kadang berujud Dewa dan kadang berujud ular naga yang menakutkan. Untuk wujud yang kedua ini terutama jika Antaboga sedang marah.
Antareja terkenal sangat sakti. Ia memilki pusaka andalan yang berupa upas atau bisa mematikan. Musuh yang terkena semburan upas atau bisa pasti mati. Bahkan Antareja dapat mencelakai atau membunuh musuh dari jarak jauh, hanya dengan menjilat bekas jejak telapak kaki musuh.
Dengan kesaktian seperti itu, Antareja ditakuti lawan dan disegani kawan. Namun sayang, karena kesaktiannya Antareja terpaksa disingkirkan sebelum perang Baratayuda. Tragis memang kisah ini, Antareja sengaja disingkirkan bukan oleh musuhnya tetapi oleh Prabu Kresna yang menjadi botoh perang Baratayuda, yang seharusnya membotohi para Pandawa dan anak-anak Pandawa, termasuk Antareja.
Mengapa Kresna sampai hati membunuh Antareja yang masih keponakannya sendiri? Karena Kresna tahu isi kitab Jitabsara, yaitu kitab yang berisi skenario perang Baratayuda, bahwa pada perang Baratayuda Antareja diangkat menjadi senopati perang barisan Pandawa untuk menandingi Prabu Baladewa senopati perang barisan Kurawa. Jika perang tanding antara Antareja dan Prabu Baladewa benar-benar terjadi, dapat dipastikan bahwa Prabu Baladewa akan kalah dan gugur. Kresna sangat takut kehilangan orang yang sangat dicintainya yaitu Prabu Baladewa, kakaknya. Maka jika Antareja tidak dibunuh sebelum perang baratayuda, Kakaknyalah yang akan gugur di medan perang. Dan benarlah Antareja mati sebelum perang Barayuda meletus, karena tipu daya Prabu Kresna untuk menjilat jejak kakinya sendiri.
Antareja meninggalkan satu isteri yang bernama Dewi Ganggi, anak Ganggapranawa. raja ular dari negeri Tawingnarmada dan satu anak laki-laki yang diberi nama Jayasena




wayangprabu.com
http://tembi.org/wayang/20110325-Antareja.htm

Analisa karakter

Karakter antareja yang saya buat, saya gambarkan sesuai dengan ciri khas aslinya yaitu baik hati, jujur, pendiam, dan sifat - sifat baik lainnya. saya juga membuatnya sebagai sosok yang berwibawa dan tidak aneh - aneh.
seperti halnya karakter pewayangan pada umumnya yang menggunakan aksesoris keemas - emasan, juga topi atau yang lebih saya sebut ke arah mahkota disini.saya menggambarkan antareja menggunakan pakaian yang sedikit elegan dan pakaian dalam seperti kaus yang ketat biasa, saya juga menggambarkan antareja dengan sayap yang mirip dengan sayap kupu - kupu. mengapa kupu? disini saya ingin menunjukkan sisi keanggunan dari kupu - kupu yang digambarkan pada antareja. Kulit napakawaca yang dimilikinya digambarkan dengan kalung yang dipakai olehnya sehingga memunculkan kesaktian tersebut.
Referensi yang saya gunakan sebelum menciptakan karakter antareja ini adalah gambar - gambar karya Is yuniarto dalam menggambarkan karakter pewayangan yang ada pada komik garudayana. saya sangat kagum dengan cara is yuniarto menggambarkan karakter - karakter yang ada secara khas. Oleh karena itu karakter yang saya buat mungkin secara tidak langsung memiliki sedikit kemiripan dengan karakter yang digambar oleh isyun, baik dari segi postur, aksesoris, ataupun yang lainnya.

Selasa, 13 September 2011

detail aksesoris & ekspresi
Gesture
Siluet 
tampak depan-belakang-samping

Biodata

Nama : Anantareja
Ayah : Bimasena
Ibu : Nagagini
Istri : Dewi Ganggi, putri Prabu Ganggapranawa
Klan : Pandawa 
Tinggi : 180 cm
Berat : 78 kg
Usia : tidak diketahui
Tempat tanggal lahir : tidak diketahui
Kesaktian / ilmu : Antareja memiliki Ajian Upasanta pemberian Hyang Anantaboga. Lidahnya sangat sakti, mahluk apapun yang dijilat telapak kakinya akan menemui kematian. Anatareja berkulit napakawaca, sehingga kebal terhadap senjata. Ia juga memiliki cincin Mustikabumi, pemberian ibunya, yang mempunyai kesaktian, menjauhkan dari kematian selama masih menyentuh bumi maupun tanah, dan dapat digunakan untuk menghidupkan kembali kematian di luar takdir. Kesaktian lain Anantareja dapat hidup dan berjalan di dalam bumi.
Sifat : jujur,pendiam,berbakti pada orang tua,ia juga tipe orang yang rela berkorban semi sesamanya.